Toko Pasutri

17/09/12

Penis, Apaan Tuh?


Laki - laki mungkin tidak terlalu memperhatikan penis mereka. Kalaupun ada masalah atau keanehan mereka malu atau malas untuk mencari tahu. Berikut fakta yang perlu diketahui mengenai penis.

Penis mungkin pernah bergerak atas kemauan sendiri atau "terbangun" di saat yang tidak tepat, dan umumnya laki-laki tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasinya. Memang benar, penis tidak bisa dikendalikan seperti mengendalikan bagian tubuh lain, semisal tangan atau kaki. Ini terjadi karena penis menjawab hanya sebagian sistem saraf yang tidak selalu dalam kendali kesadaran. Ini disebut juga sistem saraf otonomi (autonomic nervous system) yang mengatur rata-rata detak jantung serta tekanan darah.

Sementara itu, rangsangan seksual biasanya muncul dengan kemauan sendiri. Pikiran alam sadar ikut berperan di dalamnya, tetapi kebanyakan rangsangan seksual berlangsung dalam sistem saraf simpatetik (sympathetic nervous system) yang juga salah satu cabang sistem saraf otonomi. Selain itu, impuls dari otak selama fase tidur REM menyebabkan ereksi, yakni ketika Anda bermimpi tentang seks atau ketika akan menjalani ujian di mana lupa belajar. Mengangkat beban berat atau tekanan yang menyebabkan pergerakan usus juga bisa menimbulkan ereksi. Ketika penis mulai membesar tanpa disadari, terkadang penis juga mengkerut dengan sendirinya.

"Penis yang sedang lembek memang bervariasi dari segi ukuran dan sangat tergantung pada setiap pribadi. Bila penis kena air atau udara dingin bisa mengkerut. Itulah fungsi sistem saraf simpatetik," tutur Direktur Mitra INTI Foundation Laily Hanifah Mkes, ditemui Okezone di acara talkshow "Seksualitas di Indonesia: Tabu atau Perlu?" di Restoran Bunga Rampai, Menteng.

Menurutnya, stres psikologis juga berperan dalam sistem saraf simpatetik, dan stres memiliki efek sama dengan siraman air dingin. Ketika rileks dan merasa baik, penis yang tengah lembek tampak lebih besar ketimbang ketika dalam situasi stres. Penis seperti sebuah barometer dari sistem saraf simpatetik.

Laily Hanifah juga menjelaskan, di antara laki-laki, tak ada hubungan konsisten antara ukuran penis saat lembek dan panjangnya ketika sedang ereksi penuh. Sebuah riset terhadap 80 pria, peneliti mengungkapkan bahwa penambahan ukuran dari kondisi lembek (flaccid) hingga ereksi sangat luas variasinya, mulai dari seperempat inci hingga 3,5 inci.

"Terlepas dari data-data yang didapat, dapat diasumsikan bahwa penis laki-laki yang tampak besar ketika lembek, akan terlihat lebih besar lagi ketika sedang ereksi. Namun begitu, laki-laki yang penisnya terlihat kecil justru akan mengejutkan Anda saat berubah pada kondisi ereksi puncak," jelasnya.

Sebuah analisis lebih dari ratusan pengukuran yang dilakukan peneliti seks Alfred Kinsey menunjukkan bahwa penis yang pendek ketika lembek cenderung akan memanjang dua kali lebih besar ketimbang penis yang tampak panjang saat kondisi lembek (flaccid).

Penis yang tidak banyak memperoleh penambahan panjang ketika ereksi dikenal dengan istilah shower (tipe pamer), sedangkan penis yang bertambah panjang disebut juga tipe grower (tipe mengembang). "Ini bukanlah istilah medis dan tidak ada syaraf ilmiah untuk kedua kategori tersebut," ujarnya.

Data Kinsey mengindikasikan, kebanyakan penis bukanlah tipe shower atau grower yang ekstrim. Sekitar 12 persen penis memperoleh sepertiga atau kurang dari total panjang ketika ereksi dan sekitar 7 persen memanjang dua kali lipat ketika ereksi.

"Bila diperhatikan, penis sebenarnya berbentuk seperti bumerang. Kita tidak akan dapat melihat akar dari penis yang tertanam dalam pelvis dan menempel pada tulang pubis. Seperti dilaporkan seorang peneliti Prancis yang memantau laki-laki dan perempuan yang tengah melakukan hubungan seksual dalam scanner MRI, penis akan tampak mirip seperti bumerang lewat pencitraan alat pemindai tersebut," paparnya panjang.

Salah satu metode operasi pembesaran penis adalah dengan cara memotong ligamen yang menyokong akar penis di dalam penis. Operasi ini dapat membuat penis laki-laki terlihat besar jika lebih banyak bagian penis ditonjolkan dari dalam tubuh. Namun, operasi ini bisa menimbulkan efek samping. Ligamen yang disebut suspensory ini sebenarnya bisa membuat ereksi penis menjadi kokoh atau goyah. Akibat ini pula, penis menjadi kehilangan arah sudut ke atas atau depan sehingga menjadi tidak kokoh atau goyah. Akibat ini pula, penis menjadi rentan cedera.

Sumber: OkeZone.com

BACA JUGA ARTIKEL BERIKUT INI:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Dewasa News. Info Seputar Ibu Hamil, Anak, Bayi dan Balita...